Pages

Saturday 12 March 2016

Restoran Berkelas, Katanya

Hey guys!

Jadi kemarin (hari Rabu tepatnya) gue dan temen gue jalan ke sebuah restoran di daerah Kemang. Kita pilih restoran yang ada rooftopnya. Kita searching searching di internet dan dapat lah satu tempat yang menurut temen temen bagus viewnya.
Kita dress up biasa aja, gak terlalu glamor. Kita gak tau kalo tempatnya itu restoran berkelas (atau mungkin gue doang yang gak tau).

Jujur aja gue gak biasa makan di restoran yang mahal mahal gitu. Bahkan itu pertama kali gue ke restoran seperti itu. Biasanya mah gue ke Maccas (Australian slang untuk McDonald's) atau gak ke Pizza Hut.

Gue jalan berenam naik grabcar. Sampe sana kita disambut sama pelayannya. Gue berdiri paling belakang (itu semacam kebiasan gue kalo jalan paling belakang). Lalu terjadilah percakapan antara teman gue dan pelayan. Kita pengennya dapet table yg dirooftop karena kita mau foto foto (biasalah nowadays). Tapi ternyata kalo kita pilih table itu ada minimum paymentnya. Dan katanya min. paymentnya sebesar 1juta. Gue dan teman temanpun kaget, karena menurut kita itu cukup banyak. Kita pun akhinya pilih table yg di dalem karena gak ada minimum paymentnya.

Setelah beberapa dekit kita duduk, kita berdiskusi tentang ambil table di rooftop yang kita incer. Dan setelah sepakat, kita pindah ke table yg di rooftop itu.

Sampe di table idaman, kita pilih makanan dan minuman yang kira kira bisa mencapai total minimum payment. Setelah order makanan, temen temen gue pada langsung foto foto di tempat yg menurut mereka viewnya bagus, except gue dan salah satu teman gue (sebut saja dia Ica). Gue duduk duduk aja sama ica sambil membicarakan restoran itu dan hal lainnya. Gue sejujurnya agak bingung dan risih selama disana. Dan gue juga kecewa sama restoran itu, atau lebih tepatnya sama service disana.

Menurut kita pelayan disana judes judes. Kenapa? Pertama, waktu pelayannya bawa makanan yang kita pesan dan bilang kalo pesenan kita udah semua, gue bilang "makasih" dan dia diem aja langsung balik. Kedua, pas kita minta fotoin sama pelayannya, dia jawab "sebentar", sedangkan sama yang lainnya langsung difotoin.

Makanan disanapun gak begitu enak. Most of us pesen pasta, dan menurut gue masih enakan pasta di Pizza Hut atau Steak 21. Temen gue pesen sandwich, dan dia bilang yang enak dagingnya aja. UdaRACISTh gitu, salah satu dari minuman yang kita pesen ada rambutnya.

Ada lagi yang bikin gue kecewa. Menurut gue customers dan pelayan disana RASICT. Jujur aja emang dari penampilan kita biasa-biasa aja. Dan rata rata customers disan,a pada ngeliatin kita, menganggap kita lemah, gak punya uang, miskin, atau gak mampu bayar makanan disini. Kata temen gue, ada satu customer dr gerombolan cewe cewe hitz yang ternyata juga norak menertawakan kita. Tapi ya i don't give a fuck juga sih, cuma kecewa aja orang orang pada RACIST dan JUDGE BY IT'S COVER.

Kalo di inget inget pasti bikin kesel deh. Tapi gue selalu mencoba buat "take a good side of things". So menurut gue, itu buat pengalaman aja dan buat pelajaran. Gue dapet 3 hal yang buat jadi pelajaran, yaitu 1. Jangan RACIST, 2. Don't judge a book by it's cover, 3. Jangan pernah ke restoran berkelas lagi.

That's it guys. Mungkin gue gak cocok sama restoran berkelas gitu, gue cocoknya dikamat aja, delivery Maccas atau Pizza Hut sambil baca buku.

Thanks for reading my another gak penting shit. I love you guys, a lot. See you on my next post xoxo

No comments:

Post a Comment